SELAMAT DATANG di BLOG LUKMAN CENTER 89

SETIA HINGGA AKHIR DALAM KEYAKINAN

Minggu, 01 September 2013

SUARA ANDA, HARGA DIRI ANDA


JANGAN GADAIKAN, APA LAGI MENJUAL HARGA DIRI SAUDARAKU
 
HARAPAN itu selalu ada mana kala usaha tetap jalan. Kondisi negeri kita saat ini dari beberapa sisi mungkin masih sangat jauh dari harapan kita semua rakyat Indonesia, meski reformasi yang kita harapkan bisa membuat keadaan lebih baik dari zaman pemerintahan rezim orde Baru telah berusia sekitar 15 tahun. 

     Namun apa mau dikata, kita telah menetapkan pilihan pemimpin melalui cara-cara demokrasi yg berlangsung secara demokratis, kegagalan pemimpin yang telah kita pilih untuk memenuhi kebutuhan dasar pangan sekalipun, tidak lepas dari kegagalan kita dalam memilih pemimpin yang ditawarkan 10 tahun lalu dan 5 tahun terakhir. 

     Oleh karena itu, sungguh saya berharap tahun depan kita dalam pemilihan legislative (anggota DPR RI/DPRD baik di provinsi maupun di kabupaten/kota) dan pemilihan presiden dan wakil presiden kita tidak asal memilih karena bisa salah pilih lagi. 

      Pertimbangkan matang-matang sebelum kita menentukan pilihan, mari kita gunakan akal sehat dan logika dalam menentukan pilihan. Hindari memilih pemimpin atau wakil rakyat karena pemberian sembako ataupun pembagian uang dari mereka, hindari politik dagang sapi. Yakinlah bahwa mereka yang melakukan cara-cara seperti itu, akan berusaha mengembalikan uang ataupun modal yang telah dikeluarkannya dengan mengambil hak-hak kita rakyat Indonesia dalam berbagai cara dan bentuk dalam jumlah yang jauh lebih besar melalui tindakan korupsi kalau terpilih. 

     Jika tidak bisa menolaknya, kita semua dan negeri ini akan mengalami kemunduran yang sangat memalukan dan memilukan. Harkat dan martabat kita sebagai bangsa dan negara besar akan semakin terpuruk di mata bangsa-bangsa lain. Kita akan selalu menjadi negara pengekspor Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke negara-negara tetangga ataupun negara Timur Tengah. Sementara untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri kita akan menjadi negara agraris yg selalu mengimpor kebutuhan pangan seperti beras, jagung, kedele, tepung terigu  bahkan garampun kita impor dari luar negeri termasuk dari Singapura.

    Kejayaan negeri kaum pejuang dan kaum pemberani melawan penjajah ini akan tergantung pada kita semua generasi sesudah mereka, mampukah kita melawan dan menolak calon "penjajah" yang menawarkan sembako atau uang yang hanya cukup dinikmati sehari untuk ditukar dengan suara kita. 

    Kepekaan kita dalam memilih pemimpin dan wakil-wakil yang akan duduk di kursi parlemen akan sangat menentukan perjalanan Bangsa Indonesia ke masa yang akan datang. Satu suara sangat berarti, jangan golput (atau tidak memilih), jangan sia-siakan, jangan gadaikan apa lagi menjual suara saudara-saudara dengan sekeresek sembako atau selembar dua lembar rupiah. Harga suara saudara-saudara jauh lebih mahal dan berharga dari itu semua. Karena suara saudara-saudara adalah harga diri saudara-saudara sendiri. (Samarinda, 1 September 2013)