SELAMAT DATANG di BLOG LUKMAN CENTER 89

SETIA HINGGA AKHIR DALAM KEYAKINAN

Kamis, 28 November 2013



PENDIDIKAN SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG
(Sebuah Pandangan dan Masukan Pada Rembuk Pendidikan Kaltim 2013)
 
PENDIDIKAN adalah kanal utama menuju kehidupan yang lebih baik, maka tidaklah mengherankan ketika orang-orang mulia , para pendiri negara ini, yang mendedikasikan hidupnya dalam perjuangan merebut kemerdekaan saat menyusun Pembukaan UUD 1945 menjelang detik-detik Proklamasi Kemerdekaan menuliskan kalimat “Mencerdaskan kehidupan Bangsa” di dalamnya.  

Begitu pentingnya pendidikan dalam pemikiran mereka, kalimat ini kemudian dijabarkan dan dipertegas lagi pada BAB tersendiri yaitu BAB XIII  Pasal 31 yang terdiri atas (5 ayat) dan Pasal 32 berkaitan dengan budaya  (2 ayat)  UUD 1945 yang telah mengalami perubahan di amandamen ke 4.

BAB XIII   UUD 1945
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Pasal 31
(1)Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan****)
(2)Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.****)

(3)Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.****)

(4)Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.****)

(5)Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.****)

Pasal 32
(1)Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai Budayanya.**** )

(2)Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.**** )
Pendidikan bukan hanya mentransfer ilmu, teori, dan fakta-fakta akademik, mengurus soal ujian, menetapkan kriteria kelulusan, atau sekadar mencetak ijazah. Pendidikan merupakan proses pembebasan peserta didik dari ketidaktahuan, ketidakmampuan, ketidakberdayaan, dan ketidakjujuran.
Karena itu, proses pendidikan tidak terbatas pada hafalan dan latihan penguasaan soal-soal ujian. Para lulusan dinilai sukses bila sudah berhasil meraih selembar ijazah. Padahal di balik ijazah yang dimilikinya belum tentu menjamin perubahan watak, pemikiran, dan perilakunya. 
Proses pendidikan, selain diarahkan pada pembentukan semangat, motivasi, kreativitas, keuletan, dan kepercayaan diri, juga ditekankan pada pembentukan kesadaran, disiplin, tanggung jawab, dan budaya belajar yang baik. Proses pendidikan semacam itu dapat dikembangkan sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, kebutuhan, karakteristik, dan gaya belajar peserta didik.
Untuk menghasilkan kualitas yang baik harus ada kebijakan,  proses, sumber daya dan isi pendidikan terorganisir dan dengan  memanfaatkan nilai-nilai yang tumbuh dalam budaya masyarakat.

UNESCO memiliki resep bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan  diperlukan berbagai kebijakan, yang mencakup antara lain:

1.                Sekolah harus siap dan terbuka dengan mengembangkan a reactive mindset, menanggalkan “problem solving” yang menekankan pada orientasi masa lalu, berubah menuju “change anticipating” yang berorientasi pada “how can we do things differently

2.                 Pilar kualitas sekolah adalah learning how to learn, learning to do, learning to be, dan learning to live together.

3.                 Menetapkan standard pendidikan dengan indikator yang jelas.

4.                Memperbaharui kurikulum sehingga relevan dengan kebutuhan masyarakat dan peserta didik.

5.                Meningkatkan pemanfaatan information and communication technology (ICT) dalam pembelajaran dan pengelolaan sekolah.

6.                 Menekankan pada pengembangan sistem peningkatan kemampuan profesional guru.

7.                 Mengembangkan kultur sekolah yang kondusif pada peningkatan mutu.

8.                 Meningkatkan partisipasi orang tua, masyakat, dan kolaborasi sekolah dan pihak-pihak lain.

9.                 Melaksanakan Quality Assurance (UNESCO, 2001).

Dalam kaitannya dengan kegiatan “REMBUK PENDIDIKAN KALIMANTAN  TIMUR 2013”, Kami dari PKP INDONESIA  memberikan saran-saran atau masukan sebagai bentuk partisipasi dan kepedulian yang tinggi terhadapa dunia pendidikan di Kaltim dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan yang memungkinkan lahirnya generasi cerdas, terampil, berdedikasi tinggi kepada negara, serta beriman dan bertaqwa kepada  Tuhan Yang Maha Esa melalui berbagai kebijakan sebagai berikut :
1.   Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan.  Sekolah-sekolah sedapat mungkin berada di lingkungan yang sehat , tidak berhimpitan dengan perkampungan di dalam gang-gang sempit yang kumuh.
2.   Memenuhi kekurangan guru pada berbagai jenjang pendidikan sesuai  dengan bidangnya, serta meningkatkan kinerja professional guru disertai peningkatan kesejahteraannya secara adil dan merata.
3      Penempatan  muatan lokal pada kurikulum SD, SLTP dan SLTA serta PT untuk menjaga kelestarian budaya.
4.    Mengkaji bidang Pendidikan Menengah  Atas dalam rangka persiapan  memasuki pasar kerja lokal maupun domestik  bahkan internasional.
5.    Memberikan bantuan dan kemudahan fasilitas bagi siswa dan mahasiswa tidak mampu, maupun yang mampu berprestasi  sebagai investasi  jangka panjang dalam skala prioritas.
6.   Meningkatkan minat baca dan tulis bagi siswa dan mahasiswa  melalui kegiatan sayembara, lomba karya tulis ilmiah  dan lain-lain secara berkala dan berkesinambungan.
7.   Mengembangkan sistem  informasi pendidikan melalui pembelajaran secara on line. Sekaligus menempatkan setiap materi pelajaran di website pendidikan Kaltim  untuk memudahkan peserta didik  mengakses  dan memilikinya secara efisien.

Demikian yang dapat kami sampaikan, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan, semoga ada mamfaatnya.
(Dari berbagai sumber : Diolah / foto : Illustrasi)

Samarinda, 28 November 2013
LUKMAN,SE
Sekretaris PKP INDONESIA Kaltim
Mahasiswa S2 Program Magister Manajemen Unmul

Senin, 28 Oktober 2013



Ballada Kaltim

Hamparan hutan nan hijau adalah lukisan alam
Terbentang dari Utara ke Selatan, Timur hingga Barat
Elok, bagai permadani menyelimuti permukaan bumi
Indah, bagai lukisan terpapar di serambi depan
Tapi, itu masa silam...
Tapi, itu masa lampau
Tapi, itu masa dulu...dulu sekali sebelum tangan-tangan jahil menjamahmu
Kini hamparan itu telah berganti padang ilalang,
Kini hamparan itu telah menjadi semak belukar,
Kini hamparan itu telah berubah menjadi kubangan maut raksasa di mana-mana
Sungai dan anak-anak sungaipun telah kehilangan kebeningannya
Sungai dan anak-anak sungaipun yang mengalir bagai ukiran dewata telah mendangkal
Sungai dan anak-anak sungaipun nyaris kehilangan makna

Kaltim oh Kaltim
Engkaukah anak perawan di sarang penyamun itu?
Engkaukah serpihan surga yang jatuh ke bumi itu?
Engkaukah gula aren di sekeliling semut-semut hitam itu?
Kemolekanmu adalah berkah yang membawa bencana bagi anak negri
Liukan dan lambaian keindahanmu adalah untaian magis tanpa mantra         
Engkaupun menari dan berdansa di atas panggung tanpa berkaca
Engkaupun bersenandung tanpa notasi kearifan masa lalu.

Kini pesta hampir usai,
satu demi satu sinar benderang di tengah laut, di tengah belantara telah padam
Hanya pijar lampu petromak dari gubuk-gubuk anak negeri yang tersisa di ladang sepi
Barisan kapal-kapal dan jejeran rakit-rakit di sepanjang sungaipun  telah lama menghilang
Dan kini engkau nyaris jatuh terkulai dalam telanjang
Mahkota dan untaian perhiasan yang membalut setiap inchi tubuhmu telah sirna satu demi satu
Luruh ditelan keserakahan
Luluh dihempas gelombang zaman kebiadaban
Yang tersisa hanyalah cerita indah masa lalu, kelak.

Samarinda, 30 Agustus 2013.

Selasa, 10 September 2013

KALTIM MEMILIH



SIAPAPUN YANG TERPILIH, SEMOGA AMANAH 


HARI ini Selasa 10 September 2013 kita memilih calon gubernur dan wakil gubernur Kaltim, ada 3 pasangan yang kita pilih. 1. AFI-MUKMIN, 2.FARID WADJDY-AJI SOFYAN ALEX, 3.IMDAAD HAMID-IPONG MUCHLISSONI. 

    Pasangan nomor 1 diusung oleh koalisi partai Golkar, Demokrat, PAN, PKS, PKB, PATRIOT, PDS, PBB, HANURA, NASDEM ditambah satu partai pendukung yaitu PKP Indonesia. Sementara pasangan nomor 2 diusung oleh PPP dan PDIP. Sedangkan pasangan nomor 3 maju melalui jalur independen atau non partai.

     Kita semua berharap bahwa siapapun yang terpilih melalui pemilihan langsung ini mampu mewujudkan harapan masyarakat Kaltim yang sejahtera lahir dan bathin, meskipun secara bertahap. Berbagai persoalan yang mendera kehidupan masyarakat Kaltim saat ini harus segera ditangani seperti persoalan infra struktur jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara yang merupakan urat nadi perekonomian, sektor-sektor ini harus menjadi skala prioritas pembangunannya dalam lima tahun mendatang. Rusaknya jalan mengakibatkan tersendatnya aktivitas perekonomian masyarakat yang menghambat pencapaian kehidupan yang sejahtera, belum lagi yang terisolasi di daerah-daerah terpencil di perbatasan ataupun di daerah pinggiran tidak boleh dilupakan. 

    Pemenuhan energi listrik adalah kebutuhan dasar yang mendesak harus segera direalisasikan di seluruh wilayah Kaltim, begitu juga air bersih, pelayanan kesehatan, pendidikan dan yang tidak kalah pentingnya adalah ketersediaan bahan-bahan kebutuhan pokok, baik yang dihasilkan sendiri maupun pemenuhan kebutuhan dari luar daerah. 

    Khusus untuk Kota Samarinda, pasangan yang terpilih harus memberikan perhatian khusus untuk mengatasi persoalan banjir yang semakin mencemaskan dan menghambat aktivitas perekonomian sehingga menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Selain itu, sebagai ibu kota provinsi akan menjadi barometer kemajuan provinsi ini. Betapa memalukannya bila hanya hujan sejenak, banjir sudah melanda di hampir semua kota.

Dan yang tidak boleh diabaikan adalah perlindungan terhadap lingkungan akibat pertambangan batu bara. Pengetatan ijin pertambangan dan pengawasannya harus dilakukan semaksimal mungkin berdasarkan aturan yang ada agar ekologi tetap terjaga pasca tambang.****

Minggu, 01 September 2013

SUARA ANDA, HARGA DIRI ANDA


JANGAN GADAIKAN, APA LAGI MENJUAL HARGA DIRI SAUDARAKU
 
HARAPAN itu selalu ada mana kala usaha tetap jalan. Kondisi negeri kita saat ini dari beberapa sisi mungkin masih sangat jauh dari harapan kita semua rakyat Indonesia, meski reformasi yang kita harapkan bisa membuat keadaan lebih baik dari zaman pemerintahan rezim orde Baru telah berusia sekitar 15 tahun. 

     Namun apa mau dikata, kita telah menetapkan pilihan pemimpin melalui cara-cara demokrasi yg berlangsung secara demokratis, kegagalan pemimpin yang telah kita pilih untuk memenuhi kebutuhan dasar pangan sekalipun, tidak lepas dari kegagalan kita dalam memilih pemimpin yang ditawarkan 10 tahun lalu dan 5 tahun terakhir. 

     Oleh karena itu, sungguh saya berharap tahun depan kita dalam pemilihan legislative (anggota DPR RI/DPRD baik di provinsi maupun di kabupaten/kota) dan pemilihan presiden dan wakil presiden kita tidak asal memilih karena bisa salah pilih lagi. 

      Pertimbangkan matang-matang sebelum kita menentukan pilihan, mari kita gunakan akal sehat dan logika dalam menentukan pilihan. Hindari memilih pemimpin atau wakil rakyat karena pemberian sembako ataupun pembagian uang dari mereka, hindari politik dagang sapi. Yakinlah bahwa mereka yang melakukan cara-cara seperti itu, akan berusaha mengembalikan uang ataupun modal yang telah dikeluarkannya dengan mengambil hak-hak kita rakyat Indonesia dalam berbagai cara dan bentuk dalam jumlah yang jauh lebih besar melalui tindakan korupsi kalau terpilih. 

     Jika tidak bisa menolaknya, kita semua dan negeri ini akan mengalami kemunduran yang sangat memalukan dan memilukan. Harkat dan martabat kita sebagai bangsa dan negara besar akan semakin terpuruk di mata bangsa-bangsa lain. Kita akan selalu menjadi negara pengekspor Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke negara-negara tetangga ataupun negara Timur Tengah. Sementara untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri kita akan menjadi negara agraris yg selalu mengimpor kebutuhan pangan seperti beras, jagung, kedele, tepung terigu  bahkan garampun kita impor dari luar negeri termasuk dari Singapura.

    Kejayaan negeri kaum pejuang dan kaum pemberani melawan penjajah ini akan tergantung pada kita semua generasi sesudah mereka, mampukah kita melawan dan menolak calon "penjajah" yang menawarkan sembako atau uang yang hanya cukup dinikmati sehari untuk ditukar dengan suara kita. 

    Kepekaan kita dalam memilih pemimpin dan wakil-wakil yang akan duduk di kursi parlemen akan sangat menentukan perjalanan Bangsa Indonesia ke masa yang akan datang. Satu suara sangat berarti, jangan golput (atau tidak memilih), jangan sia-siakan, jangan gadaikan apa lagi menjual suara saudara-saudara dengan sekeresek sembako atau selembar dua lembar rupiah. Harga suara saudara-saudara jauh lebih mahal dan berharga dari itu semua. Karena suara saudara-saudara adalah harga diri saudara-saudara sendiri. (Samarinda, 1 September 2013)
    

Sabtu, 31 Agustus 2013

PARADE PUISI 15 dan 2 Karya - Karya LUKMAN,SE



Ballada Kaltim

Hamparan hutan nan hijau adalah lukisan alam
Terbentang dari Utara ke Selatan, Timur hingga Barat
Elok, bagai permadani menyelimuti permukaan bumi
Indah, bagai lukisan terpapar di serambi depan
Tapi, itu masa silam...
Tapi, itu masa lampau
Tapi, itu masa dulu...dulu sekali sebelum tangan-tangan jahil menjamahmu
Kini hamparan itu telah berganti padang ilalang,
Kini hamparan itu telah menjadi semak belukar,
Kini hamparan itu telah berubah menjadi kubangan maut raksasa di mana-mana
Sungai dan anak-anak sungaipun telah kehilangan kebeningannya
Sungai dan anak-anak sungaipun yang mengalir bagai ukiran dewata telah mendangkal
Sungai dan anak-anak sungaipun nyaris kehilangan makna

Kaltim oh Kaltim
Engkaukah anak perawan di sarang penyamun itu?
Engkaukah serpihan surga yang jatuh ke bumi itu?
Engkaukah gula aren di sekeliling semut-semut hitam itu?
Kemolekanmu adalah berkah yang membawa bencana bagi anak negri
Liukan dan lambaian keindahanmu adalah untaian magis tanpa mantra         
Engkaupun menari dan berdansa di atas panggung tanpa berkaca
Engkaupun bersenandung tanpa notasi kearifan masa lalu.

Kini pesta hampir usai,
satu demi satu sinar benderang di tengah laut, di tengah belantara telah padam
Hanya pijar lampu petromak dari gubuk-gubuk anak negeri yang tersisa di ladang sepi
Barisan kapal-kapal dan jejeran rakit-rakit di sepanjang sungaipun  telah lama menghilang
Dan kini engkau nyaris jatuh terkulai dalam telanjang
Mahkota dan untaian perhiasan yang membalut setiap inchi tubuhmu telah sirna satu demi satu
Luruh ditelan keserakahan
Luluh dihempas gelombang zaman kebiadaban
Yang tersisa hanyalah cerita indah masa lalu, kelak.

Samarinda, 30 Agustus 2013.