PEMIMPIN

Kejayaan sebuah negara akan banyak ditentukan oleh pemimpinnya...kami kader Partai Gerindra melalui Kongres Luar Biasa (KLB) dengan suara bulat telah menyepakati bahwa pada Pemilihan Presiden RI 2014-2019 nanti akan mengusung Bapak Letjen. (Purn.) Prabowo Subianto sebagai calon tunggal dari Partai Gerindra. Kami percaya karakternya yg tegas dg latar belakang kepemimpinannya akan mampu membawa Indonesia mampu mewujudkan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945 yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945...karena itu, kami berharap kepada saudara-saudara semua di manapun berada untuk memberikan dukungannya kepada beliau melalui Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA).

Diperoleh informasi, Kelompok Tani Tuah Kartanegara yang konsen di Perkebunan Kelapa Sawit di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, dengan anggota 15 ribu belum termasuk keluarganya telah menyatakan komitmennya untuk mendukung  Prabowo Subianto untuk maju menjadi Presiden Republik Indonesia Tahun 2014-2019.
   "Dicatatan kami ada lima belas ribu anggota siap mendukung dan memilih Pak Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia berikutnya, angka itu belum termasuk keluarganya yang diyakini juga akan mendukung Prabowo sebagai presiden 2014-2019," demikian H.Ismail selaku Ketua Kelompok Tani Tuah Kartanegara.(Lukman)

GERINDRA KALTIM di TANGAN IPONG

Dalam beberapa tahun terakhir persoalan kepemimpinan di DPD Partai Gerindra Kaltim masih menjadi momok, silih bergantinya ketua membuat partai ini menjadi jalan di tempat. Dari Sjaifuddin DJ, kemudian Plt. Iwan Lolang, lalu ditunjuknya HM.Damanhuri menjadi Ketua Definitif sejak 2011 silam ternyata juga tidak bertahan lama. Karena terhitung sejak 28 Agustus 2012, DPP Partai Gerindra telah menunjuk Ipong Muchlissoni sebagai ketua yang baru menggantikan HM.Damanhuri.

Apapun alasan pergantian ini intinya adalah bagaimana ketua yang baru ini bisa meningkatkan elektabilitas Partai Gerindra Kaltim di Kaltim. Bisa lebih baik dari ketua-ketua sebelumnya, mengingat waktu pemilihan anggota legislatif dan presiden semakin dekat. (Bersambung)