SELAMAT DATANG di BLOG LUKMAN CENTER 89

SETIA HINGGA AKHIR DALAM KEYAKINAN

Senin, 09 Januari 2012

Kekuasaan Untuk Rakyat


Utamakan Kepentingan Rakyat
HIKMAH apa yang dapat dipetik Kaltim dari kasus Mesuji di Lampung, dan insiden di Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat? Tentu cukup banyak kalau mau dicermati. Namun dari sudut pandang Majalah Bisnis Kaltim, hal yang paling mendasar adalah dengan kejadian tersebut iklim investasi menjadi terganggu di ke dua daerah itu. Investor akan berpikir ulang lagi untuk melakukan investasi. 
Karena itu, kita tentu berharap agar kejadian tersebut tidak terjadi di Kaltim. Kondisi keamanan yang terjamin kondunsifitasnya adalah pra syarat mutlak bagi investor untuk masuk menanamkan modalnya. Dan itu sudah terbukti, sepanjang tahun 2011 investasi di Kaltim mengalir masuk sehingga melebihi yang ditargetkan. Selain karena faktor potensi sumber daya alam yang dimiliki Kaltim memang sangat menggiurkan dan promosi yang dilakukan pihak pemerintah sangat gencar, tentu faktor keamanan adalah bagian penting yang menjadi dasar pertimbangan investor masuk.   
Keterpenuhan hak-hak warga lokal adalah cikal bakal terciptanya keamanan, pelibatan mereka secara langsung dalam mengelola dan mengeksploitasi sumber daya alamnya, dan menempatkan mereka pada posisi-posisi strategis di perusahaan merupakan langkah bijak dan harus diperhatikan untuk mengantisipasi kecemburuan sosial di internal perusahaan yang bisa berbuntut keributan. Kasus terakhir bisa kita lihat bagaimana keributan yang terjadi di PT.Freeport beberapa bulan lalu, karena masalah kecemburuan jabatan oleh warga lokal perusahaan terpaksa tidak bisa beroperasi secara normal, siapa yang rugi kemudian kalau bukan pemerintah dan tentunya perusahaan atau investor.
Mengedepankan kepentigan rakyat sebagai pemilik sah kedaulatan negara dari pada kepentingan investor adalah hal mutlak yang harus dilakukan pemerintah. Pemerintah tidak boleh mengabaikan kepentingan rakyat demi investor, mulai dari hak-hak kepemelikan mereka atas asset pribadi tertentu, apa lagi jika itu menyangkut hak pemenuhan kebutuhan hidup. Investor bisa datang dan pergi kapan saja, tergantung hitung-hitungan untung ruginya, namun rakyat tidak akan pergi ke mana-mana. Karena itu, modal dasar pembangunan dan tujuan akhir pembangunan negara itu sendiri adalah rakyat. Rakyat sejahtera lahir dan bathin.